MIXER
Dari namanya aja "mixer" tetapi bukan mixer pembuat kue. Mixer di sini adalah mixer audio. :-)
Pengertian
Dari namanya aja "mixer" tetapi bukan mixer pembuat kue. Mixer di sini adalah mixer audio. :-)
Pengertian
Mixer adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi memadukan
pengaturan jalur dan mengubah level serta harmosisasi dinamis dari
sinyal audio. Sinyal-sinyal yang telah diubah / diatur dikuatkan oleh
penguat akhri atau "Power Amplifier".
Tampak mixer secara keseluruhan
Tetapi sebenarnya mixer hanyalah pada bagian ini saja. Aku kasih warna
kuning.. Tetapi karena sudah terlanjur semua bagian ini (termasuk
equalizer dan yang lain) di sebut mixer, anggap saja betul.
Mixer
1 channel pada mixer
Alat ini bisa disebut mixer apabila minimal memiliki 4 channel. Tetapi
jumlah channel di perhitungkan berdasarkan kebutuhan. Misal, untuk
wayangan, mixer yang digunakan harus banyak channelnya (biasanya 48
channel). Dikarenakan gamelan sendiri ada laras slendro dan pelog, belum
mic untuk sindhen, dalang, gerong, dll. Beda untuk pertunjukkan musik,
biasa hanya menggunakan 32 channel saja. Dan beda lagi untuk arisan RT,
hanya menggunakan 4 channel sudah melebihi cukup. Contoh mixer 48
channel..
Jumlah channel mixer biasanya berkelipatan 4 (4,8,12,16,20,24,dst sampai 48). Mixer 12 channel..
Struktur Audio Mixer
Jalur input biasanya dibagi menjadi beberapa bagian :
1) Input Jack / penguat muka mikrofon (microphone pre-amp)
2) Basic Input Control
3) Channel EQ (high, mid-high, middle and low)
4) Routing, termasuk Direct Out, Panning Control, pengalamatan Sub-Group
5) Input Fader
6) Sub-Group Fader
7) Input Control, termasuk Master Level Control, EQ dan Matric Routing
8) Auxilliary Send Routing. Tombol ini mengarahkan sebuah sinyal yang masuk terpisah ke sebuah jalur auxilliary yang dapat digunakan dengan peralatan luar
Macam-macam Auxilliary :
1) Auxilliary Send Prefable
2) Auxilliary Send Post Fader
3) Auxilliary Send Control
4) Auxilliary Retten
Jalur input biasanya dibagi menjadi beberapa bagian :
1) Input Jack / penguat muka mikrofon (microphone pre-amp)
2) Basic Input Control
3) Channel EQ (high, mid-high, middle and low)
4) Routing, termasuk Direct Out, Panning Control, pengalamatan Sub-Group
5) Input Fader
6) Sub-Group Fader
7) Input Control, termasuk Master Level Control, EQ dan Matric Routing
8) Auxilliary Send Routing. Tombol ini mengarahkan sebuah sinyal yang masuk terpisah ke sebuah jalur auxilliary yang dapat digunakan dengan peralatan luar
Macam-macam Auxilliary :
1) Auxilliary Send Prefable
2) Auxilliary Send Post Fader
3) Auxilliary Send Control
4) Auxilliary Retten
Menu Umum Pada Mixer
1) Gain
Disebut juga input lever atau "trim". Biasa terdapat pada urutan paling
atas dari setiap channel mixing. Fungsinya untuk menentukan seberapa
sensitivitas input yang kita inginkan diterima oleh console, apakah itu
berupa sinyal mix atau berupa sinyal lain (keyboard, tape, dll).
2) PAD
Tombol ini difungsikan untuk mengurangi / melemahkan apabila frekuensi
yang masuk terlalu tinggi (biasanya ada bunyi "ngiing"). Biasanya
mengurangi gain input sinyal mulai dari -20dB samapi -30dB.
3) High, Middle, Low (Pengatur Bass - Trebble)
Ketiga tombol ini berfungsi sebagai pengatur frekuensi tinggi (High / treblle), frekuensi menengah (middle), dan frekuensi rendah (low / bass). Pada dasarnya ini hanya mengubah atau mengatur bass trebble pada input berupa suara (manusia, alat musik, dll). Suara seseorang yang nada tinggi dapat dirubah menjadi terdengar rendah ataupun sebaliknya dapat dilakukan di sini.
3) High, Middle, Low (Pengatur Bass - Trebble)
Ketiga tombol ini berfungsi sebagai pengatur frekuensi tinggi (High / treblle), frekuensi menengah (middle), dan frekuensi rendah (low / bass). Pada dasarnya ini hanya mengubah atau mengatur bass trebble pada input berupa suara (manusia, alat musik, dll). Suara seseorang yang nada tinggi dapat dirubah menjadi terdengar rendah ataupun sebaliknya dapat dilakukan di sini.
4) Equalizer
Pada setiap channel mixing console selalu terdapat equalizer section,
yang fungsinya sebagai tune (nada) untuk memodofikasi suara yang masuk
pada channel tersebut. Umumnya perubahan sound melalui equalizer
bertujuan untuk :
1. mengubah sound instrumen menjadi lebih disukai.
2. mengatasi frekuensi dari input yang bermasalah (feedback, bengung, overtune, dll).
5) EQ-Fix (Equalizer-Fix)
Pada equalizer tersebut tidak memiliki tombol untuk memilih frekuensi
yang akan diseting, karena fungsi yang akan dikerjakan / diatur telah
ditetapkan dari pabrik. Biasanya frekuensi itu sama dengan frekuensi
cross-over (suara-suara middle). Fungsinya bisa memilih suara 12-15 dB,
tergantung mixing console apa yang kamu gunakan.
Keuntungan EQ-Fix :
1) Harga relatif ekonomis
2) Terhindar dari kesalahan pemilihan frekuensi yang akan disetting. Kesalahan ini bisa disebabkan oleh sound engineer yang kurang berpengalaman.
3) Hemat waktu dalam penyetingan.
Kerugian EQ-Fix :
Kita tidak bisa memilih frekuensi khusus yang kita inginkan. Karena frekuensinya sudah ditetapkan oleh pabrik.
Keuntungan EQ-Fix :
1) Harga relatif ekonomis
2) Terhindar dari kesalahan pemilihan frekuensi yang akan disetting. Kesalahan ini bisa disebabkan oleh sound engineer yang kurang berpengalaman.
3) Hemat waktu dalam penyetingan.
Kerugian EQ-Fix :
Kita tidak bisa memilih frekuensi khusus yang kita inginkan. Karena frekuensinya sudah ditetapkan oleh pabrik.
6) Effect
Fungsinya sama dengan Auxiliary Output. Outputnya dihubungkan ke alat
efek suara untuk menambah efek suara dari input yang diinginkan. Misal,
input yang digunakan untuk vocal para penyanyi ingin kita tambahkan
dengan gema / reverb, delay, atau chorus. Dari gambar tersebut kita
melihat tulisan "Repeat", "PAN", "PFL", dan "Send".
Send
Mungkin tombol ini berfungsi dari tombol ini..
Reverse
Tombol reverse berguna, yang bila diaktifkan akan membalik phase dari channel (positif menjadi negatif). Pada
setiap masukan selalu terdiri minimal lebih dari satu sambungan.
Misalnya microphone yang dengan konektor XLR pasti terdapat tiga pin
(pin1-ground, pin2-hot/positif, pin3 cold/negatif). Bila salah satu pin
terbalik (pin2 dan pin3), maka suara yang dihasilkan akan berbeda. Ini
sangat terasa bila terjadi pada channel kick drum, kalau pin berada pada
posisi benar, maka pada saat kick dihentak, konus speaker akan bergerak
kedepan dan menghembuskan udara ke arah anda bukannya ke belakang.
Sedang kalau pin terbalik, konus akan bergerak ke belakang dan menghisap
udara dari arah anda.
PFL (Pre fade Listening)
Tombol ini digunakan untuk membantu mendengarkan melalui handphone channel yang mana tombol PFL harus diaktifkan, juga untuk mengecek gain signal pada channel.
7) Master
Tombol ini digunakan untuk membantu mendengarkan melalui handphone channel yang mana tombol PFL harus diaktifkan, juga untuk mengecek gain signal pada channel.
7) Master
Setiap
auxiliary dari channel memiliki satu tombol lagi sebagai pengatur level
untuk keseluruhannya. Misalnya aux 1 setiap channel memiliki master aux
1 untuk mengatur seluruh level dari aux 1 setiap channel. Begitu juga
auxiliary lainnya. Bila
ternyata masih kurang kuat, tambah lagi, atau bila terlalu keras,
kurangi. Semuanya tergantung situasi. Untuk L dan R adalah mengatur
volume ke speaker kiri dan kanan.
8) Mic / Line
Switch
tekan ini untuk mengubah sirkit gain control. Tergantung apakah yang
menjadi input adalah mic, effect return atau tape deck/CD. Pada banyak
mixing console terdapat terminal input yang terpisah antara mic dan line
input pada channel yang sama. Input mic biasanya menggunakan tipe
konektor balans 3 pin XLR atau kadang biasa disebut jack Canon / jack
RCA (warna merah). Sedangkan line input menggunakan jack seperti yang
biasa dipakai jack gitar / jack toa (warna kuning).
Hal ini memungkinkan untuk mencolokkan dua input yang berbeda dalam satu channel, dan switch ini untuk mengaktifkan salah satu input yang kita inginkan di antara keduanya.
Hal ini memungkinkan untuk mencolokkan dua input yang berbeda dalam satu channel, dan switch ini untuk mengaktifkan salah satu input yang kita inginkan di antara keduanya.
7) Output Line
Ini
hanyalah output ke speaker. Kebetulan mixer ini adalah stereo, maka
outputnya ada dua yaitu left dan right (speaker kiri dan kanan).
8) Swepable EQ
Biasa
disebut "Quasi Paramatric" / Semi Parametrik. Pada EQ yang full
paramatric kita dapat melakukan pengaturan untuk setiap parameternya,
apakah itu parameter frekuensi, bandwith, ataupun parameter level. EQ
tipe ini mempunyai kemampuan setup yang sangat fleksibel, dan biasanya
menyediakan pengontrolan mid-range dengan sistim EQ 3 atau 4 jalur.
Cara kerja swepable QE :
1) Lakukan pemutaran pada tombol frekuensi untuk memilih frekuensi yang diatur.
2) Putar tombol "Boost Cut" untuk penambahan atau pengurangan pada frekuensi yang kita pilih tadi. Contoh : untuk mengatur frekuensi Low, Middle, High.
3) Biarkan frekuensi lain pada "Sound Flat".
4) Putar tombol "Boost Cut" sampai habis ke kiri.
5) Putar tombol frekuensi sampai sound yang terdengar "Boomy" (letupan-letupan suara pada speaker) tadi terdengar hilang.
6) Setelah frekuensi yang dicari ketemu, lakukan pengaturan pada tombol "Boost Cut".Kita juga dapat melakukan pengaturan untuk vokal pada frekuensi 3,5 KHz saja, tanpa mempengaruhi keseluruhan frekuensi Hi-Mid (high - middle).
Cara kerja swepable QE :
1) Lakukan pemutaran pada tombol frekuensi untuk memilih frekuensi yang diatur.
2) Putar tombol "Boost Cut" untuk penambahan atau pengurangan pada frekuensi yang kita pilih tadi. Contoh : untuk mengatur frekuensi Low, Middle, High.
3) Biarkan frekuensi lain pada "Sound Flat".
4) Putar tombol "Boost Cut" sampai habis ke kiri.
5) Putar tombol frekuensi sampai sound yang terdengar "Boomy" (letupan-letupan suara pada speaker) tadi terdengar hilang.
6) Setelah frekuensi yang dicari ketemu, lakukan pengaturan pada tombol "Boost Cut".Kita juga dapat melakukan pengaturan untuk vokal pada frekuensi 3,5 KHz saja, tanpa mempengaruhi keseluruhan frekuensi Hi-Mid (high - middle).
Mungkin ini dulu yang aku sampaikan, tunggu update tentang mixer ini ya.. Kurang lebih mohon maaf.
Wassalamualaikum wr.wb
1 comment:
Post a Comment