Saat menggunakan solder ada saatnya dimana solder berada pada keadaan tidak digunakan atau dalam kondisi siaga (standby), pada keadaan ini tentu-nya solder tidak membutuhkan daya panas solder yang 100%. Pada solder jenis tertentu telah aplikasikan sebuah fitur dimana pada kondisi siaga solder akan menurunkan daya panasnya secara otomatis tetapi solder jenis ini tidak murah tentu-nya. Lalu bagaimana kita mengaplikasikan fitur pengatur panas ini pada solder biasa?
Jawaban dari pertanyaan di atas adalah ‘Dioda’, Ya! dengan sebuah dioda kita dapat membuat pengatur panas solder sederhana. Dengan menggunakan prinsip dari penyearah setengah gelombang dimana arus DC yang dihasilkan oleh penyearah setengah gelombang ini hanya 0,318 dari arus AC maksimum.
PERINGATAN : Tips dan Trik ini melibatkan sumber tegangan 220VAC yang dapat menyebabkan “Electrical Shock / Kejutan Listrik” dan dapat mengakibatkan cedera serius bahkan hilangnya nyawa. Ketelitian dan kehati-hatian diperlukan untuk melakukan tips dan trik ini.
Dengan menambahkan dioda secara seri dengan elemen solder seperti diilustrasikan pada gambar di bawah, membuat solder menjadi rangkaian penyearah setengah gelombang.
Untuk membuat pengatur panas solder tersebut lebih fleksibel, tambahkan sakelar yang digunakan sebagai ‘bypass’. Sehingga nanti-nya solder akan memiliki dua pengaturan yaitu ‘High’ dan ‘Low’ seperti diilustrasikan pada gambar di bawah. Dimana pada saat solder digunakan sakelar pada posisi ‘High’, sedangkan jika sakelar berada posisi ‘Low’ digunakan pada saat solder dalam keadaan siaga (standby).
Dioda dan sakelar yang digunakan hendaknya memiliki rating minimal 5A / 300V.
Dengan menambahkan fitur pengatur panas pada solder biasa, kita mendapat dua keuntungan. Pertama, elemen solder menjadi lebih tahan lama. Kedua, kita dapat menghemat energi listrik karena pada saat siaga solder tidak menggunakan seluruh daya panasnya.
No comments:
Post a Comment